hidup sehat tanpa merokok
Merokok adalah bagian dari rutinitas sehari-hari bahkan menjadi suatu kebiasaan. Banyak hal yang dapat memicu seseorang untuk merokok dan yang menjadi pendorong rutinitas tersebut adalah Nikotin.
Nikotin yang terkandung di dalam rokok yang berfungsi merespon pola pikir serta imajenasi kita (secara tidak sadar) untuk berkerja dan inilah yang menyebabkan mengapa kita terus menerus mencari rokok disaat-saat tertentu.
Dalam Program AKU untuk BANGSAKU ingin sedikit aku tuliskan bagaimana cara berhenti merokok menurut versi ilmu kesehatan yang aku dapat dari pFizer.
Kita harus mengetahui apa yang menyebabkan kita menantikan Rokok. Apakah Anda merokok setelah bangun pagi, sambil minum kopi, setelah makan siang, atau ketika berbicara di telepon? Ini adalah salah satu kebiasaan kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Beberapa orang mencoba berhenti merokok tanpa bantuan, istilahnya disebut “cold turkey” . Beberapa yang lain mencoba metode terapi sulih nikotin, yaitu menggunakan produk-produk yang mengandung nikotin rendah seperti permen karet, lozenges dan lain-lain. Namun, kenyataannya jarang yang berhasil.
Terapi Medis untuk Berhenti Merokok.
VARENICLINE adalah sebuah solusi bagi Anda yang ingin berhenti merokok dan hanya bisa didapatkan dengan resep dari dokter. Produk ini ditujukan bagi orang dewasa. VARENICLINE tidak dianjurkan untuk usia dibawah 18 tahun, wanita hamil dan menyusui serta digunakan bersamaan dengan produk berhenti merokok lainnya karena belum ada penelitian lebih lanjut. VARENICLINE harus dikonsumsi selama 12 minggu untuk lebih jelasnya tidak ada salahnya jika anda menanyakan atau konsultasi bersama Dokter di tempat anda.
Berdasarkan penelitian, beberapa efek samping VARENICLINE adalah mual, sembelit, buang angin atau muntah, dan mimpi abnormal. Gejala mual merupakan efek samping yang paling umum pada sekitar 30% pasien. Namun, hanya terjadi pada masa awal pengobatan dan sifatnya sementara.
Cara Kerja VARENICLINE
Ketika Anda merokok, nikotin terserap ke dalam darah dan mengalir menuju reseptor otak. Nikotin merangsang reseptor otak untuk melepaskan sejenis kimia yang disebut Dopamin. Zat inilah yang memberikan sensasi rasa nikmat dan tenang. Tetapi, efek nikotin ini hanya berlangsung singkat. Oleh karena itu, timbul dorongan untuk merokok lagi. Berdasarkan hasil riset, VARENICLINE bekerja dengan cara memblokir nikotin sehingga tidak menempel pada reseptor otak. Sehingga jumlah Dopamin yang keluar lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Dopamin akibat efek nikotin. Dopamin tetap ada sehingga efek ketergantungan nikotin (rasa pusing, sulit berkonsentrasi dan “bad mood”) tidak terlalu tinggi dibandingkan stop merokok tanpa obat. Selain itu, rasa nikmat yang ditimbulkan rokok tidak lagi senikmat biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar