Aku sendiri berlari menuju pintu kaca, aku hanya bisa melihat diriku sediri, aku mencoba memahami suatu rasa
yang saat ini kuberikan untuknya, dia membisu dan diam seribu bahasa, aku menatap jauh di dasar hatinya tapi hnya warna putih yang aku temukan, aku coba untuk berkata padany namun lidahku terpaku oleh kata-katanya, dia menyimpan rasa untu ssesuatuk yang lain, dan jauh dari hatiku. dam aku terus mencintainya walau mataku tak mampu terpejam karenanya.
Aku bersabar dan bersabar menanti balasan seuntai kata darinya, namun telingaku telah lelah menanti dan kakiku tak sanggup menopangku untuk nerdiri menantinya hatinya datang, dankini aku terbaring dalam hati yang kering tapi ku bahagia melihat dia bahagia walau bukan denganku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar